1) Konsep Kewirausahaan
Kewirausahaan secara sederhana diartikan sebagai proses di mana seorang wirausahawan (entrepreneur) menciptakan dan mengembangkan perusahaan.
Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan dan perilaku sesorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapi.
Objek Studi Kewirausahaan
- Kemampuan merumuskan tujuan hidup / usaha.
- Kemampuan memotivasi diri
- Kemampuan untuk berinisiatif
- Kemampuan berinovasi
- Kemampuan untuk membentuk modal uang dan barang modal.
- Kemampuan mental yang dilandasi agama
- Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah pengalaman baik maupun menyakitkan.
Karakteristik Kewirausahaan
Watak
Keyakinan, ketidak-tergantungan, indivi-dualitas, dan optimisme
Kebutuhan untuk ber-prestasi, berorientasi laba, tekun, kerja keras dan inisiatif.
Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar
Perilaku sbg pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran & kritik
Inovatif, kreatif dan fleksibel
Pandangan kedepan, perspektif
Sikap dan Kepribadian Wirausaha
Menurut Inkeles kualitas manusia modern tercermin pada orang yang berpartisipasi dalam produksi modern yang dimanifes-tasikan dalam bentuk sikap, nilai dan tingkah laku dalam kehidupan sosial.
Ciri-cirinya meliputi keterbukaan terhadap pengalaman baru, selalu membaca perubahan sosial, lebih realistis, berorientasi masa kini dan masa depan, berencana, percaya diri, hati-hati dan memahami produksi.
Tingkah laku kewirasahaan tergambar dalam kepribadian, kemampuan hubungan, kemampuan pemasaran, keahlian mengatur dan sikap terhadap uang.
Kepribadian wirausaha tercermin dalam kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian menghadapi resiko, dorongan dan kemauan yang kuat.
2) Keuntungan belajar kewirausahaan
Dasar penetapan tujuan pendidikan secara umum yang telah lama dikenal adalah Taxonomy Bloom, berdasarkan penggagasnya yaitu Benjamin Bloom (1956) yang mengembangkan 3 dasar ranah (domain) tujuan pendidikan ke dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap ranah mengandung kategori berjenjang dimulai dari yang paling mudah hingga ke yang paling sulit, artinya tingkat kesulitan pertama (dasar) harus sudah bisa dikuasai sebelum mengerjakan tujuan tingkatan berikutnya.
Ranah kognitif.
Ranah kognitif mencakup pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual yang terdiri dari 6 kategori yaitu : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Ranah Afektif
Ranah ini mencakup perilaku emosional dalam menghadapi sesuatu seperti perasaan, apresiasi, antusiasme, motivasi, dan sikap. Secara berjenjang ranah afektif ini mencakup 5 kategori dari perilaku yang paling sederhana sampai yang paling rumit, yaitu : menerima, merespon, dan menilai fenomena, mengorganisir dan membandingkan nilai, serta melakukan internalisasi nilai.
isi artikel sudah menarik, namun tolong tampilan teksnya dirapikan lagi dan tolong halaman posting agak diperlebar lagi ea jul....
BalasHapus@yieya
BalasHapusOkey deh, saya akan mencoba memperbaiki blog ini. Gamsahamnida... ^^\/