Kim Yulia Devi Ristanti Write's

Kim Yulia Devi Ristanti Write's

Selasa, 13 Desember 2011

4 PARADIGMA DALAM SOSIOLOGI KLASIK



Paradigma Fakta sosoal
Paradigma Definisi Sosial
Paradigma Prilaku Sosial
Paradigma Sosiologi Terpadu
Tokoh
Emile Durkheim
Max Weber
B.F.Skiner
Thomas Kuhn
Exemplar
Dari 2 buku Durkheim dapat diketahui landasan paradigma fakta sosial yang pada intinya Dorkheim melihat sosiologi
yang baru lahir itu dalam upaya untuk memperoleh kedudukan sebagai cabang ilmu sosial yang terdiri sendiri, tengah berada dalam ancaman bahaya kekuatan pengaruh dua cabang ilmu yang telah berdiri kokoh, yakni filsafat dan psikologi.
Exsewmplar paradigma ini adalah salah satu aspek yang sangat khusus dari karya Weber, yakni dalam analisanya tentang tindakan sosial (Sosial Action).
Untuk mendapatkan kontras antara paradigma prila,ku sosial ini dengan kedua paradigma terdahulu, disini akan diperlihatkan perbedaan antara pandangan Skiner sebagai pengemuka exemplarnya dengan kedua pandangan yang lain itu. Skiner melihat kedua paradigma fakta sosial dengan definisi sosial sebagai perspektif yang bersifat mistik, dalam arti mengandung sesuatu persoalan yang bersifat teka – teki, tidak dapat diterangkan secara rasional.
Ide kunci disini ialah ‘tingkat realitas sosial’. Ini bukan berarti bahwa realitas sosial benar – benar terbagi dalam beberapa tingkat. Dalam kenyataannya realitas sosial paling tepat dipandang sebagai kesatuan sosial yang berskala luas yang mengalami perubaha secara terus menerus.
Pokok Persoalan
Strktur sosial dan Pranata sosial inila yang menjadi pokok persoalan penyelidikan sosilogi menurut paradigma fakta sosial. Kemudian dalam buku selanjutnya Durkheim menyamakan fakta sosial dan pranata sosial.
Weber sebagai pengemuka exemplar dari paradigma ini mengartikan sosiologi sebagai studi tentang tidakan sosial atau hubungan sosial. Kudua hal itulah yang menurutnya menjadi pokok persoalan sosiologi. Inti tesisnya “tindakn yang penuh arti” dari individu.
Paradigma perilaku sosial memusatkan perhatiannya kepada antar hubungan antara individu denagn lingkungannya.

Teori
  1. Teori Fungsional
  2. Teori Konflik
  3. Teori Sistem
  4. Teori Sosilogi Makro
  1. Teori Aksi (Action Theory)
  2. Interksionisme Simbolik (Simbolic Interaktionims)
  3. Fenomenologi (Phenomenology)
  1. Teori Behavioral Sosiology
  2. Teori Exchange

Metode
Penganut paradigma fakta sosial ini cenderung mempergunakan metode kuisener dan interviu
Penganut Paradigma Definisi Sosial cenderung menggunakan metode Observasi.
Paradigma Prilaku Sosial memakai metode Kuisener, Interviu, dan Observasi.
Metode yang dipakai disini adalah komparatif.


CONTOH:
1.            Paradigma Fakta Sosial

Dalam memberi contoh tentang Fakta Sosial ini Saya mengambil contoh Ide. Ide dari individu satu dengan yang lain akan berbeda – beda karena Ide itu muncul dari diri seorang individu yang tidak diketahui oleh individu yang lain.misaln ya dua individu yang berdeda tetapi diberi pertanyaan yang sama yaitu, “ Bagaimanakah cara anda membantu orang – orang miskin? “. Maka kedua individu itu pasti mempunyai cara yang berbeda- beda pula, bisa saja individu yang satu menjawab, “ Saya akan memberi sembako gratis kepada mereka, supaya mereka bisa makan makanan yang layak “. Dan individu yang satu menjawab, “ Saya akan membuat lapangan pekerjaan untuk mereka, supaya mereka bisa mendapat pekerjaan yang layak dan bisa hidup sejahtera “. Maka Contoh diatas adalah merupakan fenomena yang hanya dapat muncul dari dalam kesadaran manusia.

2.      Paradigma Definisi Sosial
                 

Contoh tentang Devinisi Sosial bisa diambil dari Tindakan sosial. Seperti, pada saat kita melihat orang yang jatuh didepan kita maka kita pasti akan melakukan tindakan sosial dengan cara menolong orangyang jatuh tersebut.


3. Paradigma Prilaku Sosial
                       
Contoh dari Paradigma Prilaku Sosial bisa seperti keajakan ( suatu hal yang dilakukan berulang – ulang ). Seperti seorang Mahasiswa yang selalu berangkat kuliah tepat waktu dan tidak pernah terlambat dan membolos menjadikan Dia mendapat nilai yang baik, maka Dia akan selalu mengulangi hal itu. Tidak mungkin Dia akan mencoba membolos dan berangkat telat karena konskensinya tidak boleh masuk kedalam kelas sehengga tidak dapat mengikuti kuliah.


4. Paradigma  Sosiologi Terpadu

Jika dilam sebuah keluarga antara anak dan orangtua berbeda pendapat pada saat memilih tempat unruk melanjutka sekolah, maka oaringtua dan anak harus berbicara bersama untuk membicarakan hal tersebut supaya mendapat suatu kesepakatan bersama. Karena bagaimanapun orangtua berhak untuk memberi pendapat karena orangtua yang membiayai, dan anak juga berhak memilih karena anak yang menjalani

                 
                 

                 



















8 komentar:

  1. sebaiknya artikel sebelum di posting bisa di edit terlebih dahulu agar mudah di baca dan menarik,,,,terima kasih,,,,

    BalasHapus
  2. CheonMeneyo,
    yupz...
    Okey, gomawo indah.. ^_^

    BalasHapus
  3. maksud dari postingan ini sebenarnya cukup menari namun saya kurang begitu setuju terkait penampilan, sebaiknya disajikan dalam bentuk tulisan yang sistematis dengan sedikit penjelasan agar tidak membingungkan dan menjenuhkan. dan juga satu hal lagi yaitu sebelum memposting sebaiknya terlebih dahulu diperhatikan aspek pengeditan terlebuh dahulu agar nantinya tidak terkesan asal-asalan.trima kasih

    BalasHapus
  4. @Galih
    terima kasih atas sarannya, saya akan memperbaiki posting saya yang akan datang.
    Gomawoyo... ^_^\/

    BalasHapus
  5. Saya rasa penyusunan dari artikel ini perlu diperbaiki lagi, terlebih banyaknya tabel yang tidak tersusun secara rapi sehingga kurang enak untuk dilihat seklaipun isinya sudah bagus. terimakasih

    BalasHapus
  6. Guys untuk tabel mending d perkecil aj jdnya g kepanjangan..kl g mending d ubah aj ke pdf biar formatnya terarah..thx by Shean Sheep..

    BalasHapus
  7. sebenarnya isi dari postingan diatas sudah bagus dan lengkap tapi saya kurang setuju dengan penampilan tabel kurang menarik, alangkah baiknya jika tabel diedit kembali..terima kasih..

    BalasHapus
  8. @husain, anggun, n nisa
    gamsahamnida buat komennya, saya akan mencoba untuk memperbaikinya. Gomawo.... ^_^\/

    BalasHapus